Satu informasi datang dari
Orthomolecular Medicine News Service. Artikelnya sedikit lama (tahun 2005), tapi kalau melihat sumbernya sih cukup valid. Silakan cek di
sini. Judulnya
to the point dengan yang ingin kucari :
Vitamin C does not cause kidney stones.
Isinya antara lain menyatakan bahwa tidak ada fakta ilmiah yang
menyatakan vitamin C menyebabkan batu ginjal. Bahkan pada beberapa
kasus, vitamin C justru bersifat kuratif (menyembuhkan). Sebuah studi
berskala besar, yang melibatkan 85.557 wanita selama 14 tahun tidak
menemukan fakta bahwa vitamin C menyebabkan batu ginjal. Tidak ada
perbedaan signifikan antara orang yang mengkonsumsi Vit C 250 mg/sehari
dengan mereka yang mengkonsumsi 1,5 g/sehari atau lebih. Studi ini
merupakan kelanjutan dari studi sebelumnya pada 45.251 pria, yang
menemukan bahwa dosis vitamin C di atas 1,5 g/sehari mengurangi risiko
terjadinya batu ginjal.
Orang-orang yang mengalami pembentukan batu ginjal mungkin memiliki
proses biokimia yang kurang normal, yang menyebabkan peningkatan
produksi
oksalat dari vitamin C. Jadi masalahnya bukan pada konsumsi vitamin C itu sendiri.
Oksalat dapat terakumulasi membentuk batu ginjal jika berikatan dengan Kalsium membentuk
Ca oksalat.
Konsumsi vitamin C memang dapat meningkatkan produksi oksalat di dalam
tubuh, tetapi tidak ada fakta yang menyebutkan bahwa ia meningkatkan
pembentukan batu ginjal. Pada kenyataannya, penggunaan vitamin C dalam
satuan gram justru dapat
meningkatkan ekskresi baik oksalat maupun urat melalui ginjal. Hal ini dimungkinkan karena beberapa hal.
Pertama,
vitamin C cenderung mengikat kalsium, sehingga akan mengurangi jumlah
kalsium yang akan membentuk Ca-oksalat (satu jenis batu ginjal).
Kedua, Vitamin C bersifat
diuretik, yaitu meningkatkan pengeluaran air seni. Hal ini akan mencegah terbentuknya batu ginjal.
Terakhir, pembentukan batu ginjal nampaknya terjadi di sekitar pusat infeksi, padahal vitamin C ini bersifat
bakterisidal (membunuh
bakteri) sehingga justru akan mencegah pembentukan batu ginjal dengan
cara membunuh bakteri di tempat di mana batu ginjal akan terbentuk.
Vitamin C juga dapat mencegah terjadinya jenis lain dari batu ginjal, terutama adalah
batu ginjal asam urat, dan
batu ginjal sistin.
Postingku sebelum ini menyampaikan fakta bahwa vitamin C justru
mengurangi risiko terbentuknya kristal asam urat. Batu-batu ini,
termasuk juga yang terbuat dari Ca fosfat, akan terlarut dalam suasana
asam vitamin C. Selain itu, urin yang asam karena mengandung asam askorbat (vit C) dapat pula melarutkan batu
struvite (magnesium ammonium phosphate),
yang sering terdapat pada urin yang terinfeksi. Memang pernah ada
peneliti lain yang menyatakan bahwa vitamin C meningkatkan risiko
terjadinya batu ginjal, tetapi dugaan ini tidak didukung fakta kuat, dan
hubungan ini menjadi lemah karena vitamin C justru memiliki efek-efek
yang sebaliknya.
Aku jadi ingat, pernah juga aku membimbing satu penelitian skripsi
mahasiswa yang meneliti efek perasan jeruk nipis terhadap penghancuran
batu ginjal secara in vitro. Dan memang secara in vitro, jeruk nipis
yang notabene mengandung vitamin C dapat melarutkan batu ginjal. Tetapi
memang perlu penelitian tersendiri bagaimana efeknya secara in vivo.
Satu website mengenai batu ginjal bahkan secara jelas menyarankan
penambahan vitamin C bagi diet orang-orang yang menderita batu ginjal,
untuk tujuan melarutkan batu ginjal. Bisa dilihat pada
http://www.kidneystonesremedies.com/Kidney-Stones-And-Vitamin-C.php
Demikian, mudah-mudahan tidak membingungkan.
(repost from http://zulliesikawati.wordpress.com/tag/kalsium-oksalat/)
0 comments:
Post a Comment